Ada saat-saat di mana kita (sebagai pengguna distro GNU/Linux) bertemu dengan tampilan command line. Bagi yang sudah terbiasa, tampilan command line yang khas dengan warna hitam putihnya, bukan menjadi momok yang berarti. Namun, bagi pemula yang masih bergantung dengan tampilan grafis / GUI, bisa jadi akan kaget dan merasa kurang nyaman. Hari ini, kita akan sedikit berbagi tips tentang tips-tips menghadapi tampilan command line.

Contoh tampilan command line pada tty2.
Tips-tips menghadapi tampilan command line.
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dijalankan untuk menghadapi tampilan command line.
Jangan panik, login saja dahulu !
Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah jangan panik dan cukup login dahulu. Tampilan command line bukanlah sesuatu yang perlu ditakutkan. Malahan, kita patut bersyukur jika masih mendapati tampilan command line beserta halaman login tty. Itu menandakan kalau sistem yang kita gunakan masih berjalan. Ada juga lho, sistem yang yang boot dan hanya memberikan tampilan kernel panic yang tidak bisa digunakan.
Mulai ulang display manager.
Kita sudah melakukan login sebelumnya, saatnya kita mencoba memulai ulang display manager. Harapannya kita bisa memulai tampilan grafis (desktop environment / window manager ) dari display manager. Untuk memulai ulang / restart display manager , kita hanya perlu memulai ulang layanan / service dari display manager yang kita gunakan. Display manager yang umum digunakan adalah
- lightdm.
- sddm.
- gdm3.
Memulai layanan / service display manager cukup mudah, kita hanya perlu menjalankan perintah berikut.
$ sudo systemctl restart <service>
Code language: Shell Session (shell)
# untuk lightdm.
$ sudo systemctl restart lightdm
# untuk sddm.
$ sudo systemctl restart sddm
# untuk gdm3.
$ sudo systemctl restart gdm3
Code language: Shell Session (shell)
Jika memang perintah di atas tidak bisa membuat display manager tampil / berjalan, kita bisa mencoba alternatif lain, yaitu menggunakan session manager berbasis terminal (tbsm). Kita pernah membahasnya di tautan ini. Secara sederhana, tbsm mirip seperti display manager, hanya saja berjalan di terminal dan menggunakan bash. Saya lebih suka menggunakan tbsm dibandingkan display manager. Berikut ini adalah tampilan tbsm yang cukup sederhana namun bisa berjalan layaknya display manager.

TBSM, bisa menggantikan peran display manager.
Mulai WM / DE dengan perintah command line.
Jika display manager kita ternyata tidak bisa kita pakai lagi, kita bisa meluncurkan window manager atau desktop environment langsung lewat command line. Salah satu perintah yang umum digunakan adalah startx.
$ startx
Code language: Shell Session (shell)
Jika kita punya preferensi pada window manager / desktop environment tertentu, kita bisa membuat satu berkas khusus bernama .xinitrc. Berkas .xinitrc akan digunakan oleh perintah startx untuk memulai window manager / dekstop environment tertentu. Sebagai contoh, ketika kita ingin memulai window manager cwm, kita bisa membuat berkas .xinitrc seperti ini.
/usr/bin/xterm &
exec /usr/bin/cwm
Code language: Shell Session (shell)
Perintah di atas akan memulai window manager cwm dan akan memulai terminal xterm setelah cwm dimulai.
Contoh yang lain, ketika kita ingin memulai desktop environment gnome flashback, kita bisa membuat berkas .xinitrc seperti ini.
export XDG_CURRENT_DESKTOP=GNOME-Flashback:GNOME
exec gnome-session --session=gnome-flashback-metacity
Code language: Shell Session (shell)
Update dan upgrade paket.
Walaupun terdengar sepele, kadang update dan upgrade paket bisa membuat sistem kembali berjalan normal. Kemungkinan ada beberapa paket yang membuat display manager, window manager dan desktop environment tidak berjalan sebagaimana mestinya. Tips ini bisa dilakukan dengan harapan ketika semua paket sudah update tampilan GUI / grafis akan berjalan normal kembali.
Untuk proses update dan upgrade paket tergantung distro dan paket manager masing-masing. Untuk distro turunan debian, kita bisa menggunakan perintah berikut ini.
$ sudo apt update
$ sudo apt upgrade
$ sudo apt full-upgrade
$ sudo apt dist-upgrade
$ sudo apt autoclean
$ sudo apt autoremove
Code language: Shell Session (shell)
Pasang ulang driver GPU.
Jika beberapa tips yg sebelumnya tidak bisa membuat kita mendapatkan tampilan GUI / grafis. Kita bisa mencurigai driver GPU kita. Kemungkinan ada yang salah dengan drivernya. Kita bisa memasang ulang / reinstall driver GPU lalu mengkonfigurasi ulang.
Belum bisa mendapatkan tampilan grafis juga ?
Setelah berusaha dan ternyata belum membuahkan hasil, mungkin memang saatnya untuk melakukan pemasangan ulang distro / reinstall. Ini merupakan opsi terakhir jika kamu memang sudah mentok dan tidak memiliki pilihan lain. Jika memang darurat, kamu bisa juga mengunduh distro Slax lalu kamu pasang di USB.
Penutup.
Baiklah, demikian tadi sedikit tips untuk menghadapi tampilan command line. Semoga bisa bermanfaat dan menjadi referensi yang berguna. Tampilan command line tidak begitu menakutkan dan masih ada peluang untuk diatasi. Sekian, terima kasih dan sampai berjumpa pada bahasan selanjutnya !
Leave a Reply