1152px Devuan 3 Xfce LiveDVD unameissue

Distro Linux non-SystemD (Bagian I).

Kemunculan systemd sebagai init menjadi sebuah kontroversi tersendiri. Beberapa pihak ada yang menolak namun tidak sedikit yang menerima dan menjadikannya sebagai init utama. Jika kamu merasa kurang berkenan dengan systemd, ada beberapa distro yang bisa kamu coba. Distro berikut ini menggunakan init selain systemd.

Mengapa sebagian pengguna anti systemd ?

Mengutip dari beberapa laman, di antaranya adalah Quora dan itsfoss, ada satu post yang menurut saya cukup bagus yaitu berkaitan dengan pro dan kontra dari systemd. Berikut ini beberapa alasan dari beberapa pengguna, mengapa mereka merasa anti dengan systemd.

  • Systemd bukan menjadi sekadar init system lagi. Banyak hal yang ingin di-handle oleh systemd.
  • Memiliki kompleksitas ketika dipelajari.
  • Tidak mengikuti filosofi UNIX.
  • Memiliki potensi untuk tidak stabil dan crash pada beberapa sistem.

Daftar distro non-systemd.

1. Devuan.

Devuan lahir saat distro Debian mulai beralih dari sysvinit menjadi systemd. Beberapa pengembang mulai melakukan fork pada Debian dan melakukan brand ulang menjadi Devuan. Devuan memiliki cabang atau branch yang mirip dengan Debian, seperti stable, testing dan unstable. Sebagian paket yang digunakan Devuan diambil dari Debian, maka tidak heran jika ada satu paket dari Debian yang mengalami bug, maka Devuan akan otomatis mengalami.

Note : Pengumuman fork Debian bisa dilihat di sini.

Saya pernah mencoba Devuan selama beberapa bulan. Bukan karena ada sesuatu dengan systemd, namun hanya murni karena penasaran saja. Secara keseluruhan cukup bagus, hanya beberapa hal agak kurang. Misalnya untuk masalah desktop environment, sebagian desktop environment berjalan baik pada init systemd (karena memiliki service / layanan tertentu), namun berjalan agak kurang di Devuan.

1152px Devuan 3 Xfce LiveDVD unameissue

Devuan dengan DE XFCE.

Pemasangan Devuan.

Devuan dapat dipasang dengan berkas ISO yang beragam. Pengembang Devuan menyediakan beberapa alternatif berkas ISO yang bisa digunakan. Ada yang full-blown desktop (dengan desktop XFCE), ada pula yang minimal semacam netinstall. Devuan bisa juga dipasang lewat metode debootstrap, cocok untuk system chroot yang minimal. Untuk pemasangan yang lumayan ekstrem, bisa dicoba dengan mengkonversi Debian menjadi Devuan, dengan mengganti init sistemnya, saya pernah mencobanya dan kadang berhasil dan tidak.

20230726 09h30m14s grim

Panduan migrasi dari Debian ke Devuan, bisa dilihat di sini.

2. Slackware.

Dua kata untuk distro Slackware, Sepuh dan tangguh. Slackware menjadi salah satu distro tertua yang masih bertahan. Slackware sudah berusia sekitar 30 tahun pada tahun ini, cukup tua ya ?

Init Slackware.

Untuk soal init sistem, slackware menggunakan init yang mirip bsd-style (cek laman ini). layanan atau service biasanya berada di direktori /etc/rc.d. berkas layanan / service biasanya berbentuk skrip yang bisa diedit denagn mudah. untuk menjalankan layanan / service, kita bisa menjalankan berkas skrip langsung, contohnya adalah sebagai berikut.

# menjalankan layanan bluetooth

$ sudo /etc/rc.d/rc.bluetooth startCode language: Shell Session (shell)
# menghentikan layanan bluetooth

$ sudo /etc/rc.d/rc.bluetooth stopCode language: Shell Session (shell)

Pemasangan Slackware.

Distro Slackware bisa dipasang melalui berkas full-blown ISO yang berisi paket-paket yang lengkap. Jika ingin mendapatkan sistem yang minimal, beberapa paket bisa di-unselect atau tidak dipilih sesuai kebutuhan. Pemasangan secara penuh / full sangat-sangat dianjurkan, menghindari adanya masalah pada dependensi setelah pemasangan. Untuk yang gemar mencoba-coba, bisa juga menggunakan installer netinstall yang disediakan oleh alienbob untuk mendapatkan sistem Slackware yang minimal. Slackware juga tersedia versi portabel yaitu Slax, yang bisa dipasang pada media CD atau USB Flashdisk.

Screenshot from 2023 05 27 15 44 24

Slackware versi current dengan desktop GNOME 43.

Penutup.

Demikian tadi, bagian pertama dari bahasan seputar distro linux non-Systemd, jika ada kesempatan akan kita lanjutkan bagian berikutnya. Semoga bahasan kali ini bisa menjadi referensi dan alternatif ketika mencari distro yang tidak menggunakan Systemd. Terima kasih dan sampai berjumpa pada bagian selanjutnya !

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *