Instal Archlinux dengan XFCE
Archlinux merupakan distro independent artinya distro yang dibangun dari awal (from scratch) hingga terbentuknya Archlinux ini dengan sistem rolling-release artinya jika Anda ingin memperbaruhi sistem Anda, Anda tidak perlu lagi mengunduh ISO Archlinux, cukup upgrade/update dari terminal. Dengan Anda meng-update aplikasi, Anda sudah termasuk meng-upgrade sistem juga.
Pendahuluan
Persiapan Sebelum Menginstal
Sebelum menginstal Archlinux yang perlu dan wajib Anda persiapakan adalah sebagai berikut:
- Koneksi Internet. Archlinux bersifat true rolling-release mewajibkan adanya sebuah internet, terutama pada saat instalasi.
- ISO Archlinux itu sendiri (dapat Anda download di: http://kambing.ui.ac.id/iso/archlinux/).
- Pengetahuan dasar tentang Linux. Penting! Jika Anda seorang newbie atau yang baru dalam hal Linux, saya tidak menyarankan Anda menginstal Archlinux. Ada baiknya Anda pelajari dulu Linux yang dikhususkan untuk pemula seperti Ubuntu atau Linux Mint.
- CD atau USB Flashdisk. Untuk membuat booting Arch itu sendiri.
- Aplikasi pembuat booting Archlinux, seperti perintah dd dari Linux lain, Unetbootin, ImageWriter, dll. Yang terbaik adalah menggunakan perintah dd dari Linux lain, akan tetapi saya menyarankan gunakan ImageWriter karena pada dasarnya cara kerja imagewriter itu sendiri menggunakan metode dd. (Baca: ImageWriter Salah Satu Persiapan Prainstal Archlinux)
- Pengetahuan dasar dualboot atau multiboot. Penting Anda ketahui pengetahuan ini jika Anda menginginkan menginstal dua (dual) atau banyak OS (multi boot). (Anda bisa baca artikel:Pengetahuan Dasar Dualboot atau Multiboot OS).
Instal Archlinux
cfdisk
mkfs.ext4 /dev/sda1
/dev/sda3 atau sda5.
mkswap /dev/sda2
mount /dev/sda1 /mnt
swapon /dev/sda2
Server = http://kambing.ui.ac.id/archlinux/$repo/os/$arch
Server = http://suro.ubaya.ac.id/archlinux/$repo/os/$arch
Server = http://mirror.kavalinux.com/archlinux/$repo/os/$arch
pacman -Syy && pacstrap /mnt base base-devel
genfstab -U -p /mnt >> /mnt/etc/fstab
arch-chroot /mnt pacman -S grub-bios ntfs-3g os-prober
arch-chroot /mnt
echo Archku > /etc/hostname
ln -s /usr/share/zoneinfo/Asia/Jakarta /etc/localtime
ls -l /usr/share/zoneinfo/Asia | less
nano /etc/locale.gen
Hilangkan tanda komentar (#) sesuai dengan bahasa dalam contoh di sini, saya menggunakan bahasa US dan ID.
nano /etc/locale.conf
LANG=en_US.UTF-8
LC_COLLATE=C
LC_TIME=id_ID.UTF-8
locale-gen
mkinitcpio -p linux
grub-mkconfig -o /boot/grub/grub.cfg
grub-install /dev/sda
passwd root
Lalu masukan password sesuai dengan keinginan Anda
umount /mnt && reboot
Instal DE XFCE pada Archlinux
Setelah selesai kita menginstal Archlinux, langkah selanjutnya kita Instal DE (Desktop Environment), untuk mempermudah pekerjaan Anda. Pada artikel di sini, saya memberikan contoh hanya pada cara Instal XFCE. Jika Anda penggemar Gnome ataupun KDE atau DE yang lainnya, Anda bisa baca Wiki Arch (https://wiki.archlinux.org/index.php/desktop_environment).
Sekarang kita mulai cara instalasi XFCE nya. Pertama-tama, Anda masuk dulu ke Archlinux Anda login dengan user root Anda. Kemudian Aktifkan Internet Anda.
systemctl start dhcpcd
Untuk memastikan Internet sudah aktif atau belum, coba Anda ping Google.
ping -c 2 google.com
Jika sudah Ada request dari Google, langkah selanjutnya instal Xorg:
pacman -S xorg-server ttf-dejavu
Lalu cek Anda menggunakan VGA Apa? dengan cara berikut:
lspci | grep VGA
Jika Anda menggunakan Intel:
pacman -S xf86-video-intel
Jika Anda menggunakn AMD/ATI
pacman -S xf86-video-ati
Jika Anda menggunkan Nvidia:
pacman -S nvidia
Atau menggunakan VGA Standard (VESA) untuk semua jenis VGA:
pacman -S xf86-video-vesa
Setelah itu Anda buat User agar nantinya Anda login, tidak perlu lagi menggunakan root kecuali hanya untuk instalasi aplikasi.
useradd -m -g users -G storage,optical,power -s /bin/bash nama_user_Anda
Lalu buat password-nya pada user tersebut yg sebelumnya Anda buat.
passwd nama_user_Anda
Baru setelah itu kita instal XFCE berserta Network Manager untuk pengaturan jaringan seperti LAN, Wifi, ataupun Modem; Juga DM (Display Manager) untuk pengaturan login dan DE mana yang nantinya diaktifkan di Archlinux.
pacman -S xfce4 xfce4-goodies networkmanager sddm gnome-keyring
Setelah itu aktifkan DM Anda pada saat startup:
systemctl enable sddm
Begitu juga dengan Network Manager Anda:
systemctl enable Network-Manager
systemctl enable Network-Manager-wait-online
Tambahan wajib bagi pengguna Laptop
Di Laptop terdapat sebuah trackpad atau touchpad. Tentunya di Arch default tidak diinstal, ini menyembabkan touchpad Anda tidak berfungsi. Anda harus menginstalnya dahulu dengan cara:
pacman -S xf86-input-synaptics
Setelah itu reboot dan Anda berhasil menginstal Archlinux dengan XFCE.
Jika Anda ingin mempelajari Instalasi diatas secara visual, Anda dapat mengikuti video yang saya buat berikut:
Atau jika Anda tidak sempat Anda bisa mengunduh video-nya di:
http://www.mediafire.com/watch/6qu5cob9ca13gs2/Install-Archlinux-XFCE-part2.mp4
Semoga bermanfaat. 😀
Kang, pada bagian terakhir tulisan:
“Atau jika Anda tidak sempat Anda bisa mengunduh video-nya di.
Semoga bermanfaat.”
tidak tampak di browser saya suatu pranala atau apa pun.
Wah ternyata saya lupa mensisipkan link di situ, Kang. Terima kasih telah diingatkan.
Sudah saya perbaiki.
kalo menggunakan modem broadband gimana settingnya untuk mendownload paketnya
Pakai wvdial kang 🙂
makasih mas saya sukses install inti sistemnya..
tapi gagal saat mau install XFCEnya.. hehe.. tampilan blank after boot..
Gagal gimana?
Sudah diinstall driver VGA nya mas? bisanya klo VGA belum diinstall itu belum bisa masuk X atau DM
tetep ga bisa mas, stuck setelah grub..
starting version 227
/dev/sda5: clean, 86219/1179648 files, 636131/4718592 blocks
[ 12.578462] piix4_smbus 0000:00:07.0: SMBus base address uninitialized – upgrade BIOS or use force_addr=0xaddr
[ 13.371700] intel_rapl: no valid rapl domains found in package 0
_
posisi arch saya install di virtualbox dual boot dengan xp..
Kalau di Vbox, coba install Driver Vesa
sudo pacman -S xf86-video-vesa
oh ya gan ane mau tanya lagi seandainya posisi dual boot dengan windows 10 gimana caranya
posisi partisi, contohnya :
sda 1 NTFS bootloader windows (500 mb)
sda 2 NTFS system windows 10 ( 30 Giga)
sda 3—-extended—–(hasil shrink volume dari partisi C:\)
sda 4 ext4 posisi untuk root (/)
sda 5 swap area
sda 6 NTFS lagi data/dokumen dll
Nah yang jadi pertanyaan apakah sda4 root (/) di jadikan bootable……..kalo misalkan di jadikan bootable apakah boot loader windows 10 akan hilang ..
posisi bios not uefi alias masih mbr……
sory kebanyakan nanya
Tidak harus, tapi nanti Grub akan menimpa bootablenya windows. Itu tidak menghilangkan kok. 🙂 Saya juga masih ada yg dual-boot 🙂
Cara pastiin sda 1 ato sda 3 itu gmn ya mas?
ketik
fdisk -l
nanti kelihatan semuanyaOm klau mau koneksi via wifi, perintah yg harus dimasukan apa ya?
Ketik
wifi-menu
Gan Kalo untuk instalasi model partisi GPT UEFI sama saja ?
Beda gan. Klo UEFI agan harus buat satu partisi
ESP
yakni partisi FAT-32 dengan Flag ESP, miminum 200 MB, setelah itu di mount point/boot
Caranya ada kok di blog ini