image 32

Tiga Jenis Repositori Dalam Debian

Memang Debian Linux dikenal sebagai distro stabil, tetapi tahukah kamu bahwa Debian juga menyediakan repositori rolling development version? Artikel ini akan membahas 3 jenis repositori di Debian Linux.

image 32

3 Macam Repositori di Debian Linux

Debian dirancang untuk stabilitas. Hal ini membuat paket – paket di repositori stabil yang tersedia cenderung lama. Beruntung, terdapat repositori lain yang memungkinkan anda mendapatkan paket – paket terbaru layaknya Arch Linux. Di Debian, ada tiga jenis repositori:

  • stable (bullseye)
  • testing (bookworm)
  • sid

Apakah perbedaan dari masing – masing repositori? Mari kita bahas lebih jauh.

Stable

Debian menggunakan repositori stable secara default. Menggunakan ini berarti menghemat paket internet kamu, karena jarang melakukan perbaruan, kecuali hal keamanan. Aplikasi – aplikasi di repositori ini kebanyakan usang dibanding distro lain. Tujuannya adalah menciptakan stabilitas di Debian. Anda akan merasakan minim bug dan error.

Mengapa Menggunakan Repositori Stable?

Repositori stable akan cocok bila kamu tidak terpukau dengan barang baru. Terlebih lagi jika kamu menjalankan server di rumah. Dengan repositori ini, kamu tidak perlu repot – repot memperbarui setiap paket sehingga server kamu terbebas dari error akibat pembaruan paket.

Kenampakan repositori stable umumnya seperti ini di /etc/apt/sources.list. Kata bullseye merujuk pada codename Debian sekarang.

deb http://deb.debian.org/debian bullseye main
deb http://deb.debian.org/debian-security/ bullseye-security main
deb http://deb.debian.org/debian bullseye-updates mainCode language: Shell Session (shell)

Testing

Testing akan berubah menjadi stable di masa depan, seperti Bullseye masih bersifat testing di kala Buster aktif di repositori stable. Pada umumnya, paket – paket testing lebih baru dari stable dan tidak memungkinkan error lebih banyak dibanding unstable.

Mengapa Menggunakan Repositori Testing?

Pengguna yang mendambakan paket – paket terbaru, tetapi masih ingin merasakan stabilitias bisa mencoba repositori testing. Pembaruan dalam repositori ini tidak secepat unstable, harap maklum jika versi yang kamu inginkan tidak tersedia.

Seumpama kamu ingin beralih ke repositori testing, ubah /etc/apt/sources.list kamu seperti ini

deb http://deb.debian.org/debian test main
deb http://deb.debian.org/debian-security/ testing mainCode language: Shell Session (shell)

Setelah mengubah, lakukan perbaruan dan peningkatan pada repositori.

$ sudo apt update && sudo apt upgradeCode language: Shell Session (shell)

Unstable / sid

Repositori unstable selalu saya gunakan ketika berada di Debian Linux. Unstable menawarkan paket – paket terbaru di antara repositori Debian Linux. Menggunakan unstable berarti anda menyetujui menghadapi kemungkinan kesalahan – kesalahan yang terjadi. Ketika testing berubah menjadi stable, peraturan itu tidak akan berlaku di sini. Selamanya sid menjadi unstable.

Saya jarang menemukan error disini. Harap diingat, jarang bukan berarti tidak pernah. Saya pernah mendapatkan error KDE Plasma.

Mengapa Menggunakan Repositori Unstable?

Repositori unstable cocok untuk pengguna ber-mindset “wajib baru”. Tim Debian selalu memperbarui repositori setiap 6 jam. Selama pembaruan akan ada paket – paket terbaru.

Untuk menggunakan repositori unstable, kamu wajib menambahkan ini dan menghapus repositori stable maupun testing.

deb http://deb.debian.org/debian sid main
deb http://deb.debian.org/debian-security/ sid mainCode language: Shell Session (shell)

Jika sudah, perbarui dan tingkatkan Debian Linux kamu.

$ sudo apt update && sudo apt upgradeCode language: Shell Session (shell)

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *